MHD. Husnuzzon Ansori, 58411812
Muchammad
Maulana D, 54411612
Muhamad
Rizki Munawar, 54411707
Jurusan Teknik
Informatika, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas
Gunadarma
ABSTRAK
Cloud
Computing telah berkembang menjadi paradigma baru dengan sebuah metode
komputasi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan internet. Cloud
computing juga mampu membuktikan dirinya sebagai sebuah mekanisme yang sangat
ideal dalam hal proses komputasi, dimana virtualisasi menjadi ide utamanya. Cloud
computing bukanlah sebuah hype, melainkan sudah menjadi kenyataan dalam dunia
TI. Untuk melihat
email, kita bisa melakukannya dimana saja, asalkan tersedia internet dan
browser. Software dan data kita tidak tersimpan di komputer yang dipakai
melainkan tersimpan di cloud server.
Pada zaman yang telah berkembang
ini Cloud Computing telah banyak di gunakan di bidang-bidang selain bidang TI,
Cloud Computing juga bisa di Implementasikan pada bidang seperti contohnya pada
bidang kedokteran, pemerintah dan pemdidikan.
Kata Kunci : Cloud Computing (Komputasi Awan), Implementasi Cloud
Computing
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi di era ini sudah semakin maju dengan adanya teknologi Cloud
Computing, dalam Cloud Computing ini kita dapat menggunakan
konsep - konsep seperti social networking, open, share, colaborations, mobile,
easy maintenance, one click, terdistribusi, scalability, concurency, dan
transparan. Cloud Computing hadir dengan memudahkan akses data dari mana saja
dan kapan saja, karena dengan memanfaatkan internet dan menggunakan perangkat
fixed atau mobile device menggunakan internet cloud sebagai tempat penyimpanan
data, aplikasi dan lainya.
Cloud Computing atau bisa disebut
juga Komputasi awan adalah suatu penggabungan antara teknologi komputer yang
telah berkembang dengan basis internet yang juga telah berkembang. Mengapa
disebut sebagai komputasi awan karena komputasi kita anggap sebagai komputer
dan internet sebagai awan dimana bekerja tidak kelihatan oleh mata manusia.
Jadi pada intinya manusia sebagai user memanfaatkan teknologi computer dengan
menjalankan aplikasi yang tidak berada dicomputer yang digunakannya atau tidak
ada file-file yang ada dikomputer kita langsung, namun file – file itu berada
di computer lain yang dihubungkan dengan internet.
PEMBAHASAN
Cloud
Computing adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web
2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa
ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna.
Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang
diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang
tersimpan di server. Bermula dari komputasi awan
inilah cloud dikembangkan untuk mengikuti trend teknologi saat ini.
kelebihan dari cloud computing :
1. Kemudahan Akses
2. Fleksibilitas
3. Penghematan (Tanpa investasi awal)
4. Lentur dan Mudah Dikembangkan
Kekurangan Cloud Computing:
1. Harus terhubung dengan internet untuk mengaksesnya
2. Adanya resiko data user akan diakses oleh orang
lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama
3. Resiko kehilangan kepemilikan data begitu data
disimpan dalam cloud
4. Kemungkinan service performance yang kurang
konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data
protection dan data recovery
Grid
Computing
Grid Computing itu sendiri adalah
sebuah sistem komputasi terdistribusi, yang memungkinkan seluruh sumber daya
(resource) dalam jaringan, seperti pemrosesan, bandwidth jaringan, dan
kapasitas media penyimpan, membentuk sebuah sistem tunggal secara virtual. Seperti halnya pengguna
internet yang mengakses berbagai situs web dan menggunakan berbagai protokol
seakan-akan dalam sebuah sistem yang berdiri sendiri, maka pengguna aplikasi
Grid computing seolah-olah akan menggunakan sebuah virtual komputer dengan
kapasitas pemrosesan data yang sangat besar.
Grid
computing menawarkan solusi komputasi yang murah, yaitu dengan memanfaatkan
sumber daya yang tersebar dan heterogen serta pengaksesan yang mudah dari mana
saja. Globus Toolkit adalah sekumpulan perangkat lunak dan pustaka pembuatan
lingkungan komputasi grid yang bersifat open-source. Dengan adanya lingkungan
komputasi grid ini diharapkan mempermudah dan mengoptimalkan eksekusi
program-program yang menggunakan pustaka paralel.
Implementasi
dari grid computing adalah membangun pusat komputasi data yang tangguh dengan
struktur biaya variatif yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. ORACLE 10g
merupakan suatu aplikasi yang biasa digunakan oleh perusahaan sebagai DBMS.
Huruf
‘g’ pada Oracle 10g adalah singkatan dari grid. Fokus dari versi baru Oracle
ini adalah untuk memudahkan perusahaan menyederhanakan proses implementasi grid
computing di luar kerangka kerja komputasi akademik, teknik, riset dan
saintifik. Oracle Database 10g memperkenalkan ASM (Automatic Storage
Management) yang mendukung fungsi penyimpan virtual dengan mirroring dan
stripping data secara otomatis. ASM dapat mengelola semua penyimpan database,
termasuk menambah atau menghapus penyimpan secara online. ASM didisain untuk
menyederhanakan konfigurasi dan pengelolaan penyimpan database.
Oracle
10g menyediakan fitur-fitur pengaksesan terhadap informasi di saat dan di
tempat diperlukan, juga menyesuaikan penyedia informasi dan peminta informasi.
Mengenai keamanan, mekanisme Enterprise User Security memusatkan manajemen
pengguna dalam bentuk direktori, sehingga tidak perlu menciptakan pengguna yang
sama semua database yang dijalankan di grid. Virtual Private Database (VPD) dan
Oracle Label Security juga digunakan untuk menjamin bahwa hanya pengguna yang
berhak yang bisa mengakses data terseleksi pada grid, bahkan pada level baris
dan kolom, tergantung sensitivitas data.
Komputasi
modern yang diimplementasikan pada Grid Computing akan semakin memudahkan para
pelaku bisnis dalam melakukan management perusahaannya. Walaupun tidak akan ada
habisnya tantangan yang harus dihadapi, namun teknologi tetap harus berkembang
Virtualisasi
Ada
dua istilah yang sedang popouler saat ini dalam hal teknologi komputasi, yaitu
Virtualisasi dan Cloud computing, namun saat ini
sepertinya banyak yang menganggap bahwa virtualisasi dan cloud computing adalah
hal yang sama, padahal sebenarnya cloud computing itu lebih dari sekedar
virtualisasi.
Virtualisasi adalah sebuah
teknologi, yang memungkinkan anda untuk membuat versi virtual dari sesuatu yang
bersifat fisik, misalnya sistem operasi, storage data atau sumber daya
jaringan. Proses tersebut dilakukan oleh sebuah software atau firmware bernama
Hypervisor. Hypervisor inilah yang menjadi nyawanya virtualisasi, karena dialah
layer yang "berpura - pura" menjadi sebuah infrastruktur untuk
menjalankan beberapa virtual machine. Dalam prakteknya, dengan membeli dan
memiliki satu buah mesin, anda seolah - olah memiliki banyak server, sehingga
anda bisa mengurangi pengeluaran IT untuk pembelian server baru, komponen,
storage, dan software pendukung lainnya.
Distributed dalam Cloud
Computing
Distributed
computing merupakan bidang ilmu komputer yang mempelajari sistem
terdistribusi. Sebuah
sistem terdistribusi terdiri dari beberapa komputer otonom yang berkomunikasi
melalui jaringan komputer. Komputer yang saling berinteraksi untuk
mencapai tujuan bersama. Suatu program komputer yang berjalan dalam sistem
terdistribusi disebut program didistribusikan, dan didistribusikan pemrograman
adalah proses menulis program tersebut. Distributed computing juga mengacu pada
penggunaan sistem terdistribusi untuk memecahkan masalah komputasi. Dalam
distributed computing, masalah dibagi menjadi banyak tugas, masing-masing yang diselesaikan
oleh satu komputer.
Map Reduce dan No SQL (Not Only SQL)
MapReduce adalah model pemrograman rilisan Google
yang ditujukan untuk memproses data berukuran raksasa secara terdistribusi dan
paralel dalam cluster yang terdiri atas ribuan komputer. Dalam memproses data,
secara garis besar MapReduce dapat dibagi dalam dua proses yaitu proses Map dan
proses Reduce. Kedua jenis proses ini didistribusikan atau dibagi-bagikan ke
setiap komputer dalam suatu cluster (kelompok komputer yang salih terhubung) dan
berjalan secara paralel tanpa saling bergantung satu dengan yang lainnya.
Nosql adalah sebuah memcache dari bagian database
sederhana yang berisi key dan value. Database ini bersifat struktur storage
dimana sistem databasenya yang berbeda dengan sistem database relasional. Nosql
tidak membutuhkan skema table dan menghindari operasi join dan berkembang
secara horizontal. Selain itu NoSQL merupakan suatu bahasan yang jauh dari arti
kata yang dibaca. Tidak berarti tanpa sql query. Melainkan bagaimana suatu sql
query digunakan seminimal mungkin dalam suatu program database. Dengan
memanfaatkan teknologi NoSQL ini, diharapkan mampu mengurangi beban server.
Selain itu, hal ini juga memudahkan programmer dalam membuat suatu program dan
proses pengembangannya.
Jadi, Map Reduce danNoSQL (Not Only SQL) adalah
sebuah pemogramaan framework guna untuk membantu user mengembangankan sebuah
data yang ukuran besar dapat terdistribusi satu sama lain. Map-Reduce adalah
salah satu konsep teknis yang sangat penting di dalam teknologi cloud terutama
karena dapat diterapkannya dalam lingkungan distributed computing. Dengan
demikian akan menjamin skalabilitas aplikasi kita.
IMPLEMENTASI
Ada tiga poin utama yang diperlukan dalam
implementasi cloud computing, yaitu :
1. Computer Front End,
biasanya merupakan computer desktop biasa.
2. Computer Back End,
dalam skala besar bias berupa server computer yang dilengkapi dengan data
center dalam rak-rak besar. Pada umumnya computer back end harus mempunyai
kinerja yanh tinggi, karena harus melayani, mungkin hinggga ribuan permintaan
data.
3. Penghubung antara
keduanya, bisa berupa jaringan LAN atau internet. Semua pengguna computer yang
pernah mengakses internet, secara sadar atau tidak sadar pasti pernah melakukan
cloud computing. Pasti semua pengguna internet pernah mengakses google. Ketika
penguna mengakses google sebenernya dia sedang melakukan cloud computing.
Penerapan komputasi awan yang mulai banyak
dibicarakan sebagai “green IT” atau teknologi informasi ramah lingkungan, ada
sebagian orang yang membuka kesempatan kepada kalangan bisnis yang berminat
mengaplikasikannya guna mendukung kapasitas dan kecepatan akses informasi.
Misalnya komunitas bisnis dari Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, kemudian
kini masuk Bali dan Nusa Tenggara, dan tujuan kehadiran komputasi awan di Bali
dan kawasan timur Indonesia bukan untuk melakukan penyisiran atau “sweeping”
terkait maraknya penggunaan perangkat lunak atau system komputer bajakan,
melainkan untuk mendukung pengembangan bisnis yang akan berbanding lurus
terhadap kemajuan ekonomi daerah.
Jadi dengan adanya komputasi awan ini, penerapan
teknologi informasi tepat guna bagi peningkatan produktivitas dan penciptaan
efisiensi bisnis sangat memudahkan sekali bagi masyarakat.
Cloud computing dapat diimplementasikan
dengan cara menyediakan komponen-komponen berupa server, hardware, dan jaringan
yang dibutuhkan pelanggan dengan harga tertentu. Penyediaan ini dilakukan oleh
vendor. Pelanggan dapat melakukan instalasi aplikasi yang digunakannya pada
infrastruktur tersebut.
Contoh
Implementasi Aplikasi Menggunakan Cloud Computing
Contoh aplikasi berbasis cloud computing adalah
salesforce.com, Google Docs. salesforce.com adalah aplikasi Customer
Relationship Management (CRM) berbasis software as services, dimana kita bisa
mengakses aplikasi bisnis: kontak, produk, sales tracking, dashboard, dll.
Google Docs adalah aplikasi word processor,
spreadsheet, presentasi semacam Microsoft Office, yang berbasis di server.
Terintegrasi dengan Google Mail, file tersimpan dan dapat di proses dari
internet.
Contoh Implementasi Cloud Computing Pada Bidang
Kedokteran, Pemerintahan, dan Pendidikan
1. Implementasi Cloud Computing di bidang kedokteran
Dalam bidang
kedokteran di Indonesia juga diperlukan penggunaan teknologi yang memadai
termasuk juga teknologi informasi berbasis cloud computing. Seperti halnya
pengembangan “Telemedicine”, yakni pelayanan di bidang kesehatan jarak jauh.
Ini berarti bahwa layanan pengobatan yang mencakup semua bentuk pengobatan yang
memanfaatkan media, dimana pasien dan dokter dapat berkomunikasi jarak jauh.
Baik menggunakan telepon seluler, telepon rumah, internet dan sebagainya.
Telemedicine juga didefinisikan sebagai transfer data medis elektronik dari
satu lokasi ke lokasi lainnya via online. Namun yang ingin saya tekankan adalah
penggunaan Telemedicine yang lebih modern sesuai dengan perkembangan teknologi
saat ini yakni berbasis internet.
Telemedicine
bisa dikatakan sebagai alat yang dapat membantu banyak orang dengan beragam
masalah kesehatan. Sangat banyak manfaat yang ditawarkan dalam penggunaan
Telemedicine, seperti halnya efektivitas waktu, biaya dan tenaga, artinya
pasien tidak perlu untuk jauh-jauh datang ke rumah sakit yang menghabiskan
banyak waktunya di perjalanan, biaya bahan bakar, dan fisik bertahan di
tengah-tengah kemacetan untuk berkonsultasi masalah kesehatan dengan dokter,
cukup dengan memanfaat teknologi informasi seperti halnya email atau bahkan video
conference dan lain sebagainya.
Manfaat
Telemedicene menggunakan Cloud Computing
- pengobatan
melalui media digital
- efektifitas
waktu,biaya dan energy
- mengatasi
persebaran tenaga medis atau ahli kesehatan, dokter yang sudah professional
yang persebarannya tidak merata disetiap daerah yang ada di Indonesia.
Intinya, dengan
Telemedicine, pasien dapat berkonsultasi dan melakukan pengobatan jarak jauh
denga dokter ahli yang ia percayai mampu untuk membantu permasalahannya.
Disisi lain
dengan penggunaan Telemedicine ini juga tidak akan menutup kemungkinan untuk
menimbulkan resiko seperti halnya cyber crime. Misalnya, penggunaan
Telemedicine ini dijadikan sebagai kedok penipuan yang nantinya dapat merugikan
pihak lain. Namun hal-hal semacam ini dapat sedikit ditekan dengan penggunaan
security bagi semua pemakai jasa Cloud Computing. Sementara semua orang begitu
antusias tentang Cloud Computing, mereka harus benar-benar memperhitungkan
kemungkinan kegagalan pada Cloud Computing karena Cloud Computing merupakan
teknologi berbasis Internet dan Internet bisa saja gagal.
2. Implementasi Cloud Computing di bidang
Pemerintahaan
Cloud Computing
dalam pemerintahan (E-Goverment) dapat mendongkrak kinerja khususnya dalam
bidang pemerintahan. E-Goverment dapat membantu para staff di bidang
pemerintahan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik ke masyarakat.
Pemerintah dalam negara Indonesia telah menggunakan cloud computing.
Contoh pertama
yaitu sebagai penyediaan sumber informasi. Badan Pengkajian Dan Penerapan
Teknologi (BPPT) telah menyediakan layanan Cloud Computing sebagai layanan jasa
alih daya pengelolaan TIK untuk instansi pemerintah. Layanan ini bertujuan
untuk dapat mewujudkan percepatan e-government, karena memungkinkan pengguna
pemerintah berkonsentrasi dalam memberikan layanan dan tidak dipusingkan dengan
konfigurasi maupun pemeliharan perangkat teknologi informasi.
Selain itu
instansi pemerintah seperti Badan Pengawas Tenaga Nuklir dan Kementerian Riset
dan Teknologi (Kemenristek) juga sudah menggunakan teknologi ini. Dengan
demikian, berdasarkan kalkulasi Balai Ipteknet penggunaan layanan jasa
komputasi awan dapat menghemat biaya hampir 50% dibanding dengan menyiapkan
infrastruktur dan SDM sendiri yang mencapai ratusan juta rupiah.
3. Implementasi Cloud Computing di bidang Pendidikan
Cloud computing
pada bidang pendidikan antara lain Yahoo email atau Gmail. Kita tidak perlu
software atau server untuk menggunakannya. Semua pengguna hanya perlu koneksi
internet dan mereka dapat mulai mengirimkan email. Software manajemen email dan
server semuanya ada di cloud (internet) dan secara total dikelola oleh provider
seperti Yahoo, Google, etc. Konsumen hanya perlu menggunakan software itu
sendiri dan menikmati manfaatnya.
Salah satu contoh penerapan cloud computing
yaitu Google Apps, suatu layanan yang disediakan oleh Google. Google Apps
merupakan kumpulan berbagai aplikasi Google yang secara terintegrasi dapat
digunakan oleh sebuah komunitas (umum, bisnis, pendidikan dan lembaga non
profit). Google apps terdiri dari 3 macam, yakni Google Apps Gratis, Google
Apps untuk bisnis (berbayar tetapi dengan fitur yang lebih), Google Apps untuk
Pendidikan (gratis bagi lembaga pendidikan dan lembaga non profit dengan fitur
yang menyerupai Google Apps Bisnis).
Google Apps
untuk Pendidikan (Google Apps for Education) saat ini menawarkan kepada
lembaga-lembaga pendidikan sebuah solusi “hosting gratis” untuk mengelola
email, Chat, kalender, berbagi dokumen, dll. Google sendiri menyebut layanan
ini sebagai sebuah solusi komunikasi dan kolaborasi yang terintegrasi (an
integrated communication and collaboration solution).
Fitur-fitur
utama Google Apps untuk Pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Gmail: Ini
bukan Gmail yang biasa kita pakai dimana akun email kita beralamat dengan
format: contoh@gmail.com. Gmail dalam Google Apps adalah sebuah layanan webmail
komunitas (baca: lembaga pendidikan) yang dikelola oleh Administrator Google
Apps lembaga yang bersangkutan. Dengan demikian akun-akun email yang ada di
dalamnya dibuat oleh Administrator dengan format alamat khusus,
misalnya:kepsek@smpn10-bdl.sch.id. Alamat (URL)nya bukan lagi
http://www.gmail.com ataumail.google.com tapi format url-nya dapat seperti ini:
mail.smpn10-bdl.sch.id.
2. Google
Calendar: Administrator, Guru, dan siswa dapat mengatur jadwa mereka
(schedules) dan berbagi jadwal kegiatan dan kalender di antara mereka. Google Calendar bisa juga digunakan untuk
membuat jadwal akademik atau kalender pendidikan dan menampilkannya dalam satu
laman web yang bisa diakses oleh siapapun yang diinginkan
3. Google Talk:
Administrator, Guru, dan siswa dapat berbincang (online) dan mengirim pesan
instan ke rekan mereka di seluruh dunia, kapanpun dan dimanapun
4. Google Docs:
Berbagi dokumen, spreadsheet, and presentasi. Kolaborasi secara waktu nyata
(real-time) dengan tim Anda atau
dengan seluruh civitas sekolah. Anda
dapat juga mempublikasikan dokumen akhir ke seluruh dunia.
5. Google Sites:
Bekerja bersama untuk memelihara dokumen, isi web, dan informasi lainnya dalam
satu tempat, semacam sebuah website.
6. Google Video
for education: Sebuah solusi dalam penempatan (hosting) dan berbagi video yang
memungkinkan sekolah dan organisasi lainnya untuk menggunakan video sebagai
media efektif untuk komunikasi dan kolaborasi online yang bersifat internal.
Bahkan pengelola
(administrator) Google Apps sebuah lembaga pendidikan dapat memberi akses
kepada para pemakainya ke sejumlah aplikasi Google yang lain.
KESIMPULAN
Cloud
Computing adalah pemanfaatan teknologi komputer yang berasal dari penggabungan
antara virtualisasi dan grid computing. Teknologi ini memberikan banyak
keuntungan baik dari sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi user.
Pengguna diuntungkan dengan semakin mudahnya memperoleh atau mengunduh data
secara cepat dan mudah karena banyak layanan yang dibuka oleh pihak industri.
Keuntungan bagi pihak industri memudahkan industri untuk memasarkan produk dan
menyebarkan informasi secara meluas keseluruh penjuru dunia.
Cloud
Computing juga bisa di implementasikan pada bidang yang bukan bersangkutan
dengan TI yaitu Kedokteran, Pemerintah dan Pendidikan.
REFERENSI
[1] http://ikipmataram.ac.id/berita-376-komputasi-awan-icloud-definition-and-utilization.html, 28 Maret 2015
[2]
http://seto.citravision.com/berita-36-pengantar-komputasi-cloud--pengantar-komputasi-grid.html, 28 Maret 2015
[3]
Budianto, Alex. 2012
“ Pengantar Cloud Computing ” Cloud Indonesia. Yogyakarta. 28 Maret 2015
02 Mei 2015
[5] http://www.purwadhikapress.com/cloud-computing-dan-penggunaannya-dalam-bidang-kedokteran.html, 02 Mei 2015
[6] https://bennykaristiawan.wordpress.com/2013/05/06/implementasi-cloud-computing-pada-bidang-pendidikan/, 02 Mei 2015