Minggu, 02 Oktober 2011

Hubungan ISD dengan Teknik Informatika

Hubungan Ilmu Sosial Dasar dengan TI

Bab 1: Pendahuluan 

1. Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknik informatika sudah menjadi elemen penting bagi seluruh masyarakat dalam bersosialisasi dan berinteraksi. Teknik informatika ini sendiri merupakan sebuah bidang ilmu yang mempelajari tentang perangkat-perangkat informasi baik itu perangkat lunak maupun perangkat keras yang berfungsi untuk mengolah dan menghasilkan informasi maupun menyampaikan suatu informasi tersebut ke perangkat informasi lainnya.
Di dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita mengadakan suatu interaksi sosial baik secara langsung maupun dengan menggunakan media perantara seperti alat komunikasi portabel atau handphone, email maupun dengan menggunakan jaringan informasi social yang sekarang sedang sering digunakan semisal facebook.
Teknik informatika juga dapat mempunyai dampak positif dan dampak negatif, positif misalnya kemudahan dalam berkomunikasi melalui telepon seluler dan internet, sedangkan dampak negatifnya adalah manusia tergantung dengan komputer, maraknya kasus penipuan via sms (short message service). Oleh karena itu, dalam penggunaan dan komunikasi ini kita harus mengetahui seberapa besarkah pengaruh yang ditimbulkan oleh teknologi komunikasi dalam kegiatan sehari-hari dalam masyarakat.
Jika hal yang negatif itu dibiarkan, maka nilai sosial yang ada dimasyarakat akan terus-menerus menurun. Oleh karena itu diperlukan pemahaman ilmu sosial dasar untuk mencegah halini terjadi, dan pada tulisan ini, saya ingin membahas tentang hubungan ilmu sosial dasar dengan Teknik informatika.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud saya menulis tulisan ini agar membuka wawasan masyarakat tentang perkembangan Teknik informatika yang terus berkembang di dunia ini dengan cara menghubungkannya dengan ilmu sosial dasar dan adapun tujuannya adalah :
1.      Mengetahui seberapa besar pengaruh teknologi informasi di masyarakat
2.      Dapat menyikapi kemajuan teknologi informasi secara tepat.
3.      Mampu menjelaskan hubungan-hubungan ilmu sosial dasar dengan teknik informatika.
4.      Mampu menerapkan ilmu sosial dasar dalam jurusan teknik informatika.


Bab 2. Teori

Teknologi Informasi Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Sejarah
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.
Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia
Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Buku Elektronik
Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.
E-learning
Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.


Bab 3: Metodologi
Tulisan ini menggunakan metodologi kualitatif, dimana tulisan ini menggunakan orientasi teoritik sebagai acuan dari penulisan ini.

Bab 4: Studi Kasus

Dampak positif dan dampak negatif jejaring sosial (terutama facebook)

semakin berkembangnya internet di Indonesia, maka semakin berkembang pula lah trend social network, bahkan bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia. banyak sekali social network yang sekarang digeluti oleh semua orang. di mulai dari social network yang paling pertama heboh di internet yaitu FRIENDSTER, kemudian friendster pun lama kelamaan tenggelam karena banyaknya social network yang bermunculan seperti HI5, FACEBOOK, PLURK, TWITTER, PLAXO, dll. untuk sekarang ini mungkin fenomena facebook lah yang paling besar. mulai dari yang paling muda hingga yang paling tua sekalipun bisa saja telah menjadi facebook addicted.
mungkin jika Anda sedang dijalan dan bertanya kepada seseorang "Kamu punya facebook gak?" kemungkinan 90% orang itu akan menjawab "punya" karna memang sudah hampir masyarakat di Indonesia mempunyai account facebook.

dampak positif dari facebook menurut saya antara lain:
1. kita bisa bertemu kembali dengan teman teman lama kita, seperti teman SD, teman SMP, teman SMA, dan teman teman lainnya yang mungkin sudah terputus hubungan semenjak terakhir kali bertemu
2. menambah kenalan
3. bisa sebagai pengganti handphone. karena dari pandangan saya, hobi dari orang Indonesia sebagian adalah mengganti nomor handphone nya yang membuat teman lama kesulitan jika ingin menghubunginya, dengan facebook tentu saja mempermudah untuk menghubungi jika ingin ada acara kumpul-kumpul

dampak negatif facebook
1. foto yang kita upload bisa saja disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
2. mungkin privacy kita berkurang dengan adanya orang orang yang sering mengupdate statusnya tentang kehidupan pribadi mereka, yang tentunya jika sudah diupdate maka akan tersebar di khalayak ramai
3. bagi yang berpasangan, facebook bisa membuat seorang pasangan menjadi terputus, bahkan bisa memicu perkelahian diantara suami istri, dan tentunya dengan ditambahnya update status yang mungkin menggambarkan perasaan saat itu (namanya juga what's on your mind).
4. bagi facebook addicted tentu saja bisa merusak mata karena terlalu lama di depan komputer untuk online 24 jam karena takut ketinggalan berita.
5. bagi pengguna facebook mobile dampak nya adalah terhadap pulsa. karena tidak bisa jika tidak online, maka orang tersebut akan menghalalkan berbagai cara demi membeli pulsa untuk online atau mungkin meminjam handphone temannya hanya untuk online
6. bagi orang yang bekerja, biasanya di sela sela kerjanya mereka asik ber facebook ria atau bahkan mungkin online selalu selama internet kantor masih menyala.
Bab 5: Pembahasan
Dari artikel yang saya muat di atas maka saya akan membahasnya bahwa kemajuan teknik informatika di dunia ini sungguh cepat terutama pada bagian jejaring sosial hingga dapat mendapatkan kan dampak bagi penggunannya.
Dampak negatif sari jajaring sosial adalah.
1. foto yang kita upload bisa saja disalah gunakan oleh oknum yang tidak bertanggung     jawab
2. mungkin privacy kita berkurang dengan adanya orang orang yang sering mengupdate statusnya tentang kehidupan pribadi mereka, yang tentunya jika sudah diupdate maka akan tersebar di khalayak ramai
3. bagi yang berpasangan, facebook bisa membuat seorang pasangan menjadi terputus, bahkan bisa memicu perkelahian diantara suami istri, dan tentunya dengan ditambahnya update status yang mungkin menggambarkan perasaan saat itu (namanya juga what's on your mind).
4. bagi facebook addicted tentu saja bisa merusak mata karena terlalu lama di depan komputer untuk online 24 jam karena takut ketinggalan berita.
5. bagi pengguna facebook mobile dampak nya adalah terhadap pulsa. karena tidak bisa jika tidak online, maka orang tersebut akan menghalalkan berbagai cara demi membeli pulsa untuk online atau mungkin meminjam handphone temannya hanya untuk online\
Dampak positifnya.
1. kita bisa bertemu kembali dengan teman teman lama kita, seperti teman SD, teman SMP, teman SMA, dan teman teman lainnya yang mungkin sudah terputus hubungan semenjak terakhir kali bertemu
2. menambah kenalan
3. bisa sebagai pengganti handphone. karena dari pandangan saya, hobi dari orang Indonesia sebagian adalah mengganti nomor handphone nya yang membuat teman lama kesulitan jika ingin menghubunginya, dengan facebook tentu saja mempermudah untuk menghubungi jika ingin ada acara kumpul-kumpul



Bab 6: Penutup
Kesimpulan dari tulisan ini adalah Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, Karena ilmu sosial dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan suatu penelitiian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu – ilmu sosial di atas.
Ada banyak sekali masalah sosial dilingkunggan sekitar kita. Contohnya masalah tentang Jejaring sosial, penipuan di internet, maraknya game online dll.
Demikian yang saya bisa sampaikan dari makalah ini mengenai  materi yang menjadi pokok pembahasan tulisan ini, tentu dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan karena tentunya keterbatasannya pengetahuan tentang pokok pembahasan . somoga semua ini berguna bagi kita semua, sekian dari saya.


DAFTAR PUSTAKA
-                 -          http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi
-       http://id.wikipedia.org/wiki/Informatika

0 komentar:

Posting Komentar